Pesan Berjalan

MTs. Nurul Qur'an Pagutan Maju terus dan Berkembang. Kebiasaan adalah watak yang kedua..... Kuasai pikiranmu, kamu akan dapat melakukan apapun yang kamu inginkan dengan pikiran tersebut... Anda dapat mengubah siapa Anda, dengan mengubah apa yang masuk dalam pikiran Anda.... Jauh di dalam diri manusia, berdiamlah kekuatan yang sedang tidur, kekuatan yang akan mempesona yang tidak pernah diimpikan, Kekuatan yang akan merevolusi kehidupannya jika dibangkitkan dan diwujudkan dalam tindakan....

Rabu, 10 April 2013

KH A. MUHAIMIN BIN ABDUL AZIZ LASEM

Adalah A. Muhaimin, lahir di Lasem Kab. Rembang Jawa Tengah pada 1890 M dari ayah Kiai Abdul Aziz dan ibu Mukminah binti Mahali. Ia adalah menantu Kiai Chasbullah, ayah KH Wahab Chasbullah. Setelah isteri pertamanya wafat, ia diambil menantu oleh Hadratusysyaikh Hasyim Asy’ari  Tebuireng, dinikahkan dengan putrinya, Nyai Khoiriyyah Hasyim.

Kiai Muhaimin memulai pendidikan dini agama dengan ayahnya, Kiai Abdul Aziz. Kemudian masa remaja belajar ke Kiai Umar Pondok Pesantren Sarang bersama kedua adiknya antara lain Suyuthi. Ia kemudian Kiai Muhaimin melanjutkan belajar ke Kiai Chasbullah Tambakberas Jombang sambil mengajar. Akhirnya ia diambil menantu oleh Kiai Chasbullah,

Beginilah Modus Upaya Perebutan Masjid NU

Jakarta, NU Online
Warga NU telah tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Mereka berdakwah dengan membangun masjid, musholla serta madrasah untuk meningkatkan kualitas ibadah dan iman umat Islam sejak sebelum kemerdekaan Indonesia.

Dengan terbukanya Indonesia, bermunculan kelompok Islam baru yang berusaha mengembangkan ajaran mereka di Indonesia. Bukannya berdakwah kepada mereka yang belum berislam, mereka malah menyalahkan kelompok lain dengan menuduhnya bid’ah, khurafat, bahkan mengkafirkan dan mengklaim hanya aliran mereka sendiri yang benar.