Bantul, NU Online
Mendekati usia dua windu, SMK Ma’arif 1 Kretek terus berbenah guna mencapai pengembangan mutu pendidikan sekolah menengah kejuruan di era globalisasi yang berorientasi pada peningkatan keunggulan dan kompetitif.
SMK merupakan lembaga pendidikan yang memiliki misi menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang mampu mengisi lapangan kerja dan berkualitas profesional yang diharapkan mampu berperan sebagai alat unggulan bagi industri-industri Indonesia dalam menghadapi persaingan global.
Fasilitas dan teknologi mutakhir dihadirkan di SMK yang berdiri sejak tahun 1997 ini guna mencetak alumni menjadi tenaga ahli yang handal. Hingga kini sekolah ini berkonsentrasi untuk melahirkan alumni yang memiliki kompetensi di bidang otomotif dan tata busana.
“SMK Ma’arif 1 Kretek telah menelorkan banyak alumni profesional,” ungkap Bambang Susilo, kepala SMK Ma’arif 1 Kretek kepada Bangkit.
“Alhamdulillah, mereka mampu bersaing di era global ini dan diterima di beberapa industri ternama, seperti Astra dan Angkasa Pura,” tambahnya.
Memang untuk menjadikan SMK Ma’arif 1 Kretek se-level SMK 2 Surakarta yang mampu memproduksi mobil Esemka masih perlu proses. Menurut Bambang Susilo, kini sudah tersedia enam mobil di SMK Ma’arif 1 Kretek dan rutin digunakan praktik oleh siswa agar ke depan bisa semakin kompetitif dan berkualitas.
Hingga kini orientasi jurusan otomotif lebih fokus pada arah untuk mencetak tenaga ahli yang handal. Sementara untuk jurusan tata busana juga diharapkan mereka mampu menjadi desainer profesional. SMK Ma’arif 1 Kretek telah mendapat kepercayaan masyarakat untuk menangani bidang pengelasan dan desainer.
Berkarakter Aswaja
SMK Ma’arif 1 Kretek merasa turut bertanggung jawab atas maraknya tawuran pelajar dan budaya korupsi negeri ini. Hal ini terlihat dari visinya yang ingin melahirkan lulusan terampil, handal, profesional dan berkarakter. Artinya, profesionalitas sebagai tenaga ahli amat penting. Tapi bekal moral juga tidak kalah penting. Karena tidak sedikit individu yang handal tanpa dibarengi dengan moral justru menciderai etika kehandalan dan profesionalitasnya.
“SMK Ma’arif 1 Kretek memiliki keunikan di wilayah pelajaran agama dibanding SMK lainnya. Aswaja menjadi menu pelajaran wajib bagi siswa di sini. Selain sebagai ideologi NU, Aswaja juga diharapkan mampu membentuk karakter siswa,” tutur Bambang Susilo.
Bahkan materi agama di SMK Ma’arif 1 Kretek disuguhkan selama 6 jam. Di samping materi Aswaja, juga dibekali materi agama lainnya berupa akhlak dan Qur’an Hadits.
Hasilnya pun positif. Selama 15 tahun sekolah ini didirikan belum pernah dijumpai tawuran antar siswa. Sikap siswa terhadap guru juga sangat takdzim (hormat) baik di dalam maupun di luar sekolah.
Sebagai lembaga di bawah naungan LP Ma’arif NU, nuansa ke-NU-an banyak mewarnai aktifitas di SMK Ma’arif 1 Kretek ini. Bukan hanya di wilayah formal saja, kegiatan yang melestarikan tradisi warga Nahdliyin amat kentara di sini. Kegiatan dzibaiyah dengan iringan hadrah menjadi salah satu kegiatan ekstra kulikuler unggulan siswa.
Bambang Susilo berharap lulusan SMK Ma’arif 1 Kretek menjadi alumni yang handal, professional dan berakhlakul karimah. Bahkan mereka juga diharapkan mampu menjadi teladan atau pioneer di tengah masyarakat.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Rokhim, Hanif
Mendekati usia dua windu, SMK Ma’arif 1 Kretek terus berbenah guna mencapai pengembangan mutu pendidikan sekolah menengah kejuruan di era globalisasi yang berorientasi pada peningkatan keunggulan dan kompetitif.
SMK merupakan lembaga pendidikan yang memiliki misi menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang mampu mengisi lapangan kerja dan berkualitas profesional yang diharapkan mampu berperan sebagai alat unggulan bagi industri-industri Indonesia dalam menghadapi persaingan global.
Fasilitas dan teknologi mutakhir dihadirkan di SMK yang berdiri sejak tahun 1997 ini guna mencetak alumni menjadi tenaga ahli yang handal. Hingga kini sekolah ini berkonsentrasi untuk melahirkan alumni yang memiliki kompetensi di bidang otomotif dan tata busana.
“SMK Ma’arif 1 Kretek telah menelorkan banyak alumni profesional,” ungkap Bambang Susilo, kepala SMK Ma’arif 1 Kretek kepada Bangkit.
“Alhamdulillah, mereka mampu bersaing di era global ini dan diterima di beberapa industri ternama, seperti Astra dan Angkasa Pura,” tambahnya.
Memang untuk menjadikan SMK Ma’arif 1 Kretek se-level SMK 2 Surakarta yang mampu memproduksi mobil Esemka masih perlu proses. Menurut Bambang Susilo, kini sudah tersedia enam mobil di SMK Ma’arif 1 Kretek dan rutin digunakan praktik oleh siswa agar ke depan bisa semakin kompetitif dan berkualitas.
Hingga kini orientasi jurusan otomotif lebih fokus pada arah untuk mencetak tenaga ahli yang handal. Sementara untuk jurusan tata busana juga diharapkan mereka mampu menjadi desainer profesional. SMK Ma’arif 1 Kretek telah mendapat kepercayaan masyarakat untuk menangani bidang pengelasan dan desainer.
Berkarakter Aswaja
SMK Ma’arif 1 Kretek merasa turut bertanggung jawab atas maraknya tawuran pelajar dan budaya korupsi negeri ini. Hal ini terlihat dari visinya yang ingin melahirkan lulusan terampil, handal, profesional dan berkarakter. Artinya, profesionalitas sebagai tenaga ahli amat penting. Tapi bekal moral juga tidak kalah penting. Karena tidak sedikit individu yang handal tanpa dibarengi dengan moral justru menciderai etika kehandalan dan profesionalitasnya.
“SMK Ma’arif 1 Kretek memiliki keunikan di wilayah pelajaran agama dibanding SMK lainnya. Aswaja menjadi menu pelajaran wajib bagi siswa di sini. Selain sebagai ideologi NU, Aswaja juga diharapkan mampu membentuk karakter siswa,” tutur Bambang Susilo.
Bahkan materi agama di SMK Ma’arif 1 Kretek disuguhkan selama 6 jam. Di samping materi Aswaja, juga dibekali materi agama lainnya berupa akhlak dan Qur’an Hadits.
Hasilnya pun positif. Selama 15 tahun sekolah ini didirikan belum pernah dijumpai tawuran antar siswa. Sikap siswa terhadap guru juga sangat takdzim (hormat) baik di dalam maupun di luar sekolah.
Sebagai lembaga di bawah naungan LP Ma’arif NU, nuansa ke-NU-an banyak mewarnai aktifitas di SMK Ma’arif 1 Kretek ini. Bukan hanya di wilayah formal saja, kegiatan yang melestarikan tradisi warga Nahdliyin amat kentara di sini. Kegiatan dzibaiyah dengan iringan hadrah menjadi salah satu kegiatan ekstra kulikuler unggulan siswa.
Bambang Susilo berharap lulusan SMK Ma’arif 1 Kretek menjadi alumni yang handal, professional dan berakhlakul karimah. Bahkan mereka juga diharapkan mampu menjadi teladan atau pioneer di tengah masyarakat.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Rokhim, Hanif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar